Ir. EUIS KOMARIAH, M.T (PKB Kab. Bandung)
Memiliki anak sholeh, cerdas, sehat jasmani dan rohani adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mencapainya harus selalu memperhatikan, mengawasi, dan merawatnya , khususnya pertumbuhan dan perkembangannya.
Proses tumbuh kembang sangat terkait dengan faktor kesehatan. Meskipun tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, tetapi sangat tergantung pada orang tuanya. Pada awal kehidupan / masa balita, merupakan masa kritis yang akan menentukan kemampuan intelektual, sikap, nilai dan perilaku anak di kemudian hari. Pada masa ini, tumbuh kembang baik fisik, mental dan sosial akan terwujud bila mendapatkan stimulasi dan perawatan yang tepat. Pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development) sebenarnya memiliki makna yang berbeda, tetapi antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, bisa diukur dengan ukuran berat (g , kg ) dan ukuran panjang (cm, m), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi 3:
1. Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”), meliputi: pangan/gizi, perawatan kesehatan dasar, pemukiman yang layak, kebersihan individu, sanitasi lingkungan, pakaian, rekreasi, kesegaran jasmani, dll.
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”). Menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, atau psikososial.
3. Kebutuhan stimulasi mental (”ASAH”) Mengembangkan perkembangan kecerdasan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dsb. Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang baik akan mengalami tumbuh kembang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.
Pertumbuhan fisik dilihat dari pertumbuhan janin dalam kandungan dan setelah lahir dengan indikator pertumbuhan yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan erupsi gigi. Pada masa ini pertumbuhan dasar, kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian, akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya. Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau terjadi penyimpangan. Empat parameter yang dipakai menilai perkembangan anak adalah: gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, bahasa, kepribadian/tingkah laku .
UPAYA MENINGKATAN KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan, baik sebelum anak dilahirkan maupun setelah lahir. Sebelum Lahir Harus dijaga agar setiap kelainan diketahui sedini mungkin dengan pemeriksaan kehamilan teratur.
Yang perlu mendapat perhatian:
1. Gizi ibu hamil Berat badan lahir rendah (BBLR) menyebabkan tingginya bayi yang sakit/ meninggal, dan beresiko buruk terhadap tumbuh kembang selanjutnya. Konsumsi ibu hamil harus meningkat satu porsi lebih banyak , mengandung gizi lengkap, ditambah vitamin dan mineral.
2. Penyakit pada ibu Hampir semua penyakit berat pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati, atau BBLR. Saat Lahir Persalinan lancar tanpa komplikasi, memberi dampak yang baik bagi tumbuh kembang anak selanjutnya.
Setelah Lahir Perlu diperhatikan supaya anak sehat :
1. Gizi anak ASI penting bagi bayi karena selain gizinya tinggi, terdapat zat kekebalan yang melindungi anak dari berbagai infeksi, serta mendekatkan hubungan anak-ibu. Pengaturan makanan sesuai usia anak. Makanan harus mengandung energi dan semua zat gizi yang dibutuhkan. Pemberian makanan pendamping bertahap dan bervariasi.
2. Kesehatan anak Harus mendapat perhatian dari orang tua, dengan segera membawa anak yang sakit ke pelayanan kesehatan . Monitoring dengan KMS, merupakan usaha untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan .
3. Imunisasi Agar anak tidak mudah terserang / tertular penyakit. Pemberian imunisasi harus sedini mungkin dan lengkap.
4.Stimulasi (perangsangan) Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Memberi perhatian dan kasih sayang merupakan stimulasi penting pada awal perkembangan anak, dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain dll.
5. Perumahan Perumahan yang layak, ventilasi dan cahaya cukup, tidak penuh sesak, akan menjamin keselamatan dan kesehatan penghuninya.
6. Sanitasi lingkungan Kebersihan individu / lingkungan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena dapat mengurangi terjadinya penyakit kulit, diare, saluran pernafasan, demam berdarah ,dll.
7. Keluarga Suasana damai dan kasih sayang dalam keluarga sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Masih rendahnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak hal ini terlihat dari data BKKBN Provinsi Jawa Barat bahwa jumlah Poktan Bina Keluarga Balita (BKB) ada 10.343 , idealnya Poktan BKB ada di setiap RW, sedangkan di Jawa Barat saat ini ada 7.190 desa dan 53.963 RW. Jadi belum semua RW ada Poktan BKB, salah satu kendalanya adalah rendahnya dukungan dana dan prasarana , tenaga sukarela/kader yang belum memadai, serta perlu diupayakan adanya Integrasi antara BKB dan Posyandu, karena sasarannya sama adalah anak dan ibu balita. Kalau di Posyandu bisa monitoring pertumbuhan (dapat dilihat pada Kartu Menuju Sehat / KMS), sedangkan di BKB bisa monitoring perkembangan ( dapat dilihat pada Kartu Kembang Anak / KKA).
Proses tumbuh kembang sangat terkait dengan faktor kesehatan. Meskipun tumbuh kembang anak berlangsung secara alamiah, tetapi sangat tergantung pada orang tuanya. Pada awal kehidupan / masa balita, merupakan masa kritis yang akan menentukan kemampuan intelektual, sikap, nilai dan perilaku anak di kemudian hari. Pada masa ini, tumbuh kembang baik fisik, mental dan sosial akan terwujud bila mendapatkan stimulasi dan perawatan yang tepat. Pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development) sebenarnya memiliki makna yang berbeda, tetapi antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau ukuran, bisa diukur dengan ukuran berat (g , kg ) dan ukuran panjang (cm, m), sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari seluruh bagian tubuh sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum dibagi 3:
1. Kebutuhan fisik-biomedis (”ASUH”), meliputi: pangan/gizi, perawatan kesehatan dasar, pemukiman yang layak, kebersihan individu, sanitasi lingkungan, pakaian, rekreasi, kesegaran jasmani, dll.
2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (”ASIH”). Menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, atau psikososial.
3. Kebutuhan stimulasi mental (”ASAH”) Mengembangkan perkembangan kecerdasan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dsb. Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang baik akan mengalami tumbuh kembang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.
Pertumbuhan fisik dilihat dari pertumbuhan janin dalam kandungan dan setelah lahir dengan indikator pertumbuhan yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan erupsi gigi. Pada masa ini pertumbuhan dasar, kemampuan berbahasa, kreativitas, sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian, akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya. Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan perkembangan secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau terjadi penyimpangan. Empat parameter yang dipakai menilai perkembangan anak adalah: gerakan motorik kasar, gerakan motorik halus, bahasa, kepribadian/tingkah laku .
UPAYA MENINGKATAN KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan, baik sebelum anak dilahirkan maupun setelah lahir. Sebelum Lahir Harus dijaga agar setiap kelainan diketahui sedini mungkin dengan pemeriksaan kehamilan teratur.
Yang perlu mendapat perhatian:
1. Gizi ibu hamil Berat badan lahir rendah (BBLR) menyebabkan tingginya bayi yang sakit/ meninggal, dan beresiko buruk terhadap tumbuh kembang selanjutnya. Konsumsi ibu hamil harus meningkat satu porsi lebih banyak , mengandung gizi lengkap, ditambah vitamin dan mineral.
2. Penyakit pada ibu Hampir semua penyakit berat pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati, atau BBLR. Saat Lahir Persalinan lancar tanpa komplikasi, memberi dampak yang baik bagi tumbuh kembang anak selanjutnya.
Setelah Lahir Perlu diperhatikan supaya anak sehat :
1. Gizi anak ASI penting bagi bayi karena selain gizinya tinggi, terdapat zat kekebalan yang melindungi anak dari berbagai infeksi, serta mendekatkan hubungan anak-ibu. Pengaturan makanan sesuai usia anak. Makanan harus mengandung energi dan semua zat gizi yang dibutuhkan. Pemberian makanan pendamping bertahap dan bervariasi.
2. Kesehatan anak Harus mendapat perhatian dari orang tua, dengan segera membawa anak yang sakit ke pelayanan kesehatan . Monitoring dengan KMS, merupakan usaha untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan .
3. Imunisasi Agar anak tidak mudah terserang / tertular penyakit. Pemberian imunisasi harus sedini mungkin dan lengkap.
4.Stimulasi (perangsangan) Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Memberi perhatian dan kasih sayang merupakan stimulasi penting pada awal perkembangan anak, dengan bercakap-cakap, membelai, mencium, bermain dll.
5. Perumahan Perumahan yang layak, ventilasi dan cahaya cukup, tidak penuh sesak, akan menjamin keselamatan dan kesehatan penghuninya.
6. Sanitasi lingkungan Kebersihan individu / lingkungan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena dapat mengurangi terjadinya penyakit kulit, diare, saluran pernafasan, demam berdarah ,dll.
7. Keluarga Suasana damai dan kasih sayang dalam keluarga sangat penting dalam tumbuh kembang anak.
Masih rendahnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak hal ini terlihat dari data BKKBN Provinsi Jawa Barat bahwa jumlah Poktan Bina Keluarga Balita (BKB) ada 10.343 , idealnya Poktan BKB ada di setiap RW, sedangkan di Jawa Barat saat ini ada 7.190 desa dan 53.963 RW. Jadi belum semua RW ada Poktan BKB, salah satu kendalanya adalah rendahnya dukungan dana dan prasarana , tenaga sukarela/kader yang belum memadai, serta perlu diupayakan adanya Integrasi antara BKB dan Posyandu, karena sasarannya sama adalah anak dan ibu balita. Kalau di Posyandu bisa monitoring pertumbuhan (dapat dilihat pada Kartu Menuju Sehat / KMS), sedangkan di BKB bisa monitoring perkembangan ( dapat dilihat pada Kartu Kembang Anak / KKA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar